blog how to, blog trick, blog tips, tutorial blog, blog hack

Wednesday, January 27, 2010

Deteksi Tsunami dg Kabel Internet Bawah Laut

Early Warning System suatu alat pendeteksi tsunami bukanlah barang yang murah, di seluruh dunia alat ini hanya dipasang di Amerika Serikat, Indonesia, Australia, Chili, dan Thailand.Artikel terbaru dari http://www.newscientist.com/article/dn18432  oleh Shanta Barley  mengulas hal ini.

Sangat bermanfaat buat peneliti di Indonesia guna mengganti alat Early Warning System yang dirusak manusia dengan kabel Internet bawah laut, lebih murah. Banyak negara-negara lain tidak memiliki sistem ini karena harganya sangat mahal.


Baru-baru ini bencana alam telah membuat semuanya terlalu jelas bahwa kita perlu cara-cara murah dan sederhana untuk mendeteksi alam murka. Itulah pemikiran di balik penelitian deteksi tsunami ini, yang akan menggunakan kabel bawah laut penyedia broadband internet. Sistem peringatan dini yang sekarang dipakai menggunakan sensor-sensor tekanan pada dasar laut untuk mendeteksi tsunami di kolom air atas. Hanya lima negara yang memasang alat ini - Amerika Serikat, Australia, Indonesia, Chili dan Thailand - sebagian disebabkan oleh tingginya biaya instalasi. Karena kurang ketersediaannya akan alat ini, menyebabkan banyak negara-negara yang terancam tsunami tanpa pendeteksi dini. Sekarang tim yang dipimpin oleh Manoj Nair di National Administrasi Kelautan dan Atmosfer di Boulder, Colorado, Amerika Serikta telah mengusulkan cara yang lebih murah untuk mendeteksi tsunami yang mendekat: menggunakan kabel telekomunikasi bawah laut untuk mendeteksi dengan medan listrik.

Komputer pemodelan oleh tim Nair menunjukkan bahwa medan listrik yang dihasilkan oleh Bencana tsunami yang melanda Asia Tenggara pada tahun 2004diinduksi tegangan hingga 500 millivolts. Perhitungan mereka menunjukkan hal ini cukup besar untuk bisa dideteksi oleh voltmeters yang ditempatkan pada ujung serat optik dan kabel tembaga pada lantai lempeng Samudera Hindia.

Sinyal bisa Menyesatkan

Bagaimanapun ide ini memilik keterbatasan. Kabel tidak akan menunjukkan lokasi yang tepat atau arah datangnya tsunami, dan kebisingan yang diciptakan oleh fluktuasi dalam medan magnet bumi, gelombang pasang dan kabel itu sendiri harus dikurangi untuk menghindari sinyal menyesatkan.
Namun, "kelihatannya hal ini menjanjikan", kata Bill McGuire dari University College London. Ia menunjukkan bahwa penelitian ini penting untuk mengatur sistem Early Warning System ke kota-kota pesisir setelah tsunami telah terdeteksi.

Wah...mudah-mudahan ada peneliti geofisika dan telekomunikasi di Indonesia bekerjasama, karena cakupan daerah rentan tsunami di Indonesia cukup luas. Ribuan pulau di Indonesia paling tidak separuhnya rentan tsunami.

0 comments:

Post a Comment

 

© Black Newspaper Copyright by Kertas Buram | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks